Selasa, 01 Maret 2016

Karakter Diri dan Sikap

Kenapa saat ini semua program saya mementingkan pembentukan karakter dan sikap? Karena karakter diri dan sikap ini adalah sebuah hal yang utama, karakter diri dan sikap adalah sebuah ekspresi dari pikiran dan hati kita.

Karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan tindakan seorang individu. Karena itu, jika pengetahuan mengenai karakter diri dan sikap seseorang itu dapat diketahui, maka dapat diketahui pula bagaimana individu tersebut akan bersikap untuk kondisi-kondisi tertentu.

Pengertian sikap (attitude) adalah perasaan ( ini terjadi di dalam hati/jiwa/rohani ), pikiran ( ini terjadi di dalam otak ) , dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenal aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya. Komponen-komponen sikap adalah pengetahuan. perasaan-perasaan, dan kecenderungan untuk bertindak. Dalam pengertian yang lain, sikap adalah kecondongan evaluatif terhadap suatu objek atau subjek yang memiliki konsekuensi yakni bagaimana seseorang berhadap-hadapan dengan objek sikap. Tekanannya pada kebanyakan penelitian dewasa ini adalah perasaan atau emosi. Sikap yang terdapat pada diri individu akan memberi warna atau corak tingkah laku ataupun perbuatan individu yang bersangkutan. Dengan memahami atau mengetahui sikap individu, dapat diperkirakan respons ataupun perilaku yang akan diambil oleh individu yang bersangkutan.


Apa hubungan antara hati – pikiran – sikap dan karakter diri ?

Berawal dari hati/jiwa/rohani yang merupakan fitrah manusia yang mengandung sifat-sifat dasar yang diberikan oleh Tuhan dan memiliki potensi energi yang dapat memancar dan ditumbuhkembangkan. Dapat kita gambarkan bahwa hati  yang merupakan potensi itu adalah dapat disamakan dengan sebuah batu permata yang belum terbentuk, yang perlu dipotong, diasah dan digosok untuk dapat memancar sebagai permata yang bersinar.

Memotong, mengasah dan menggosok adalah wujud dari pembangunan karakter, dimana ada pengaruh lingkungan, ada upaya mengaktualisasikan potensi dari dalam ( mengenai potensi diri ini anda bisa membaca artikel saya sebelumnya yang berjudul : Mengembangkan Potensi Diri – Hukum Polaritas ) serta adanya internalisasi nilai-nilai dari luar. Ini yang akan menghasilkan karakter diri atau batu permata yang bersinar secara cemerlang. Karakter Diri dan Sikap inilah yang akan melandasi sikap dan perilaku kita yang dapat menghasilkan tampilnya perilaku seperti budi pekerti ataupun akhlak maupun penampilan bermoral yang memiliki daya juang untuk mencapai suatu tujuan yang mulia.

Jadi, seorang yang berkarakter tidak cukup hanya sebagai seorang yang baik saja, tetapi orang berkarakter adalah orang yang baik ( tenang jiwanya ) , mampu menggunakan nilai baik ( potensi energi ) tersebut melalui suatu daya juang mencapai tujuan mulia yang dicanangkan. Inilah yang saya sebut sebagai visi kehidupan, mengenai visi kehidupan anda bisa membaca artikel saya sebelumnya yang berjudul Tujuan Hidup Manusia ). 

Karakter Diri dan Sikap ini adalah sebuah ekspresi dari hati. Hati atau jiwa yang tenang dapat memunculkan karakter yang baik, apalagi jika dilatih dengan cara yang tepat. Bisa saya katakan jika karakter dan sikap ini adalah sebuah hasil dari melakukan sebuah kegiatan kecil yang dilakukan berulang kali sehingga menjadi kebiasaan.

Jika ingin hidup sukses lahir dan bathin, jiwa dan raga, maka tidak ada pilihan bagi kita selain membentuk kebiasaan sukses. Yakni kebiasaan kebiasaan yang bisa membawa kita pada kesuksesan.
Kebiasaan adalah sebuah kekuatan luar biasa yang membentuk karakter diri dan sikap seseorang sehingga bisa mendapatkan keberhasilan dalam hidupnya. Kebiasaan yang baikdan produktif akan membuat karakter dan sikap yang tepat, yang akan bisa mengakomodir datangnya keberhasilan dalam hal yang diinginkan, dalam mencapai misi hidupnya, menggapai visi hidup yang hakiki.

Kebiasaan yang buruk bisa menyebabkan turunnya produktifitas, matinya kreatifitas, dan pada gilirannya menjadi faktor penghambat kesuksesan hidup. Jika kita terbiasa bermalas malasan duduk di sofa empuk sembari makan camilan, jangan pernah berharap keberhasilan akan datang. Untuk berhasil diperlukan usaha dan kerja keras. Dan kita bisa bekerja keras karena terbiasa, selanjutnya kita akan bisa bekerja dengancerdas, tidak hanya mengandalkan otot dan pikiran saja, tetapi juga memanfaatkan pitensi energi yang ada di dalam diri kita. Tanpa kebiasaan kerja keras yang cerdas, maka rintangan sedikit saja akan membuat kita cepat berhenti berusaha. Agar kerja keras bisa menjadi kerja keras yang cerdas maka mulailah untuk membuat perencanaan. Buatlah perencaan mengenai visi dan misi hidup, kemudian kembangkan dan tulislah pada sebuah jurnal. Kenapa anda harus memiliki rencana? Anda bisa membacanya di artikel saya sebelumnya : Membuat Rencana Masa Depan Yang Lebih Pasti

Karakter diri dan sikap adalah sebuah hasil dari kebiasaan yang kita lakukan selama bertahun tahun. Kerja keras yang cerdas merupakan sebuah strategi jitu yang bisa muncul karena ketenangan yang ada di dalam diri kita.

Bagaimana cara untuk memiliki karakter diri dan sikap yang tepat yang bisa menjadi magnet kesuksesan? Untuk mempunyai karakter diri dan sikap yang tepat maka mulailah dari membuat sebuah kebiasaan. Bagaimana kita berjalan, bagaimana kita berbicara, bagaimana kita bersikap, bagaimana kita berpikir, bagaimana kita merasakan, sebagian besarnya tergantung kebiasaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar